Minggu, 14 Agustus 2016

INDUSTRI MUSIK REKAMAN : MANAGEMENT

Heiii ini artikel lanjutan dari yang sebelumnya soal Recording Company kali ini kita ngobrol soal artist management yuk.

Pernah gak kalian denger nama Bunda Iffet kalo kalian lagi nonton berita tentang SLANK? atau pasti kalian sering denger donk ya REPUBLIK CINTA management yang dibangun sama Ahmad Dhani. Kalo belum pernah denger, mending lo browsing dulu kali yee, ALAMAK! Masa lo ngaku PECANDU MUSIK tapi ngga pernah denger 2 nama yang gw sebutin tadi? S U N G G U H   T E R L A L U .

Sebagai seorang seniman, seharusnya memang musisi hanya berfokus dalam pekerjaan yang sifatnya berkesenian. Karena hal hal yang bersifat strategi marketing jualan lebih baik dipegang oleh orang lain yang bertindak sebagai Band Manager. 

Hubungan antara band dan management itu mirip-mirip sama hubungan AWKARIN dan pacarnya si Gaga #eh wkwkkwkwkwk.. semprul nih kebawa berita hebohnya cewek vlogger fenomenal sampe ikut ikutan nulis... yak, mirip sama hubungan suami dan istri dalam sebuah keluarga maksudnye. Yaaa masing masing punya peran yang sama penting untuk keberhasilan keluarga. Begitupula untuk kesuksesan sebuah band, dibutuhkan kolaborasi yang baik antara band dan management. Contoh simpelnya gini, lo lagi fokus latihan di studio nih sama band lo, trus ada tlp masuk gak keangkat krn lo gak denger. Pas lo tlp balik ternyata itu tadi orang mau nawarin band lo main di acaranya tapi karena ngga keangkat telpnya tadi, akhirnya dia udh make jasa band lain. Kalo udah gini judulnya cuma satu dah, APES. 

Kebutuhan band manager ya untuk menghindari hal hal seperti itu terjadi. Urusan artis/band ya bikin musik aja. Diluar itu, soal urusan job manggung, kostum, jadwal booking studio latihan, dan semacamnya itu diurus sama band manager. Udah deh, intinya mah gak usah maksa ngurus semua sendiri, yang ada lo cuma keblinger. Atauuuuu, emang dasar lo cuma mau makan duit sendirian aja, jadi semuaaaaanyaaa lo urus sampe urusan job, udahannya lo malah minta persenan yang lebih gede dari pada temen teman band lo yang lain. Yang kya gini yang justru malah jadi pemecah hubungan sebuah band.

Tapiii, soal tipu menipu (yaa namanya juga duit dul, bikin orang lupa diri) sering juga terjadi antara band/artis dengan managernya. Lo sering liat deh berita di TV si artis yg curhat krn duitnya dibawa kabur managernya, atau ternyata nilai kontrak yang dijalanin selama ini lebih besar dari yang artisnya dapet. DUIT DUIT DUIT, kalo lo ngga tau yee, gw kasih tau aja sekarang, yang bikin Slash gak tegor-tegoran sama Axl selama bertahun-tahun itu adalah masalah duit. Gak percaya? yee percaya sama Tuhan dul, jangan sama gw. Makanya kan banyak tuh artis yang akhirnya make jasa keluarga sebagai management karena ya buat nge-reduce kemungkinan masalah duit itu tadi, selain itu sih ya dari pada lo ngasih kerjaan buat orang lain kan mending lo meng-karyakan keluarga sendiri. 

Jadi, kalo saran gw, artis atau band itu penting banget untuk punya management, terlepas dari lo mau pake jasa keluarga kya Bunda Iffet dan SLANK atau pakailah jasa management yang terpercaya yang udah ada di Indonesia macam POS Entertainment atau REPUBLIK CINTA. Emang tau dari mana kalo mereka bener? ya sebelum tanda tangan kontrak, lo baca dulu donk isi detail kontraknya. masalah itu management yang gw sebut bener atau ngga ya lo sebagai calon artis atau band harus baca kontrak baik baik sebelum tanda tangan. Kalo ada yang kurang jelas, lo tanya! Kalo ada yg kurang puas, lo diskusiin lagi baiknya gimana. Kalo gak suka isi kontraknya? Yaudeh siik, lo kan tinggal cari management yang lain buat di compare mana yang lo lebih suka. See? yang susah emang susah, tapi yang gampang jangan sampean bikin susah.

Udeh dulu ya, mau bobok dulu. Besok mau ke BSD pagi pagi. see yaaaaaaa......

Sabtu, 13 Agustus 2016

INDUSTRI MUSIK REKAMAN : RECORDING COMPANY


Buat kalian yang nunggu artikel lanjutan PENDIDIKAN MUSIK USIA DINI sabar dulu ya. Gw msh gali otak lbh dalam supaya artikelnya bisa lebih nambah pengetahuan dan semakin informatif buat Ibu Ibu muda yang baru punya anak. Lho koq cuma Ibu Ibu? Bapaknya mana? Bodo amat. Terserah gw donk yg nulis kan gw. Hueeekkk...
Gw itu sering banget di tanyain sama orang orang, "kenapa ngga rekaman aja? Kan enak jadi artis" atau "Iiihhh lagu kamu enak deh, kenapa ngga coba tawarin ke perusahaan rekaman aja?" Pertanyaan-pertanyaan macam ini biasa diutarakan oleh keluarga atau teman yang tau profesi kita sebagai pemusik, dan biasanya mereka ini adalah penikmat musik sejati yang ngga ambil pusing sama aransemen dll karena mereka emg gak ngerti. Yang terpenting bagi mereka adalah lagunya enak. Dan gw yakin banyak dari kalian para pembaca blog ini adalah bagian dari para penikmat musik sejati itu. 


Tujuan dari artikel ini adalah memberikan info yang sesederhana mungkin bagi kalian gimana sih sebenarnya proses untuk jadi artis yang biasa kalian lihat di TV selama ini
.

Perusahaan rekaman bahasa jawanya Recording Company itu adalah sebuah wadah yg berisi orang orang yang bekerja secara terstruktur untuk mempersiapkan dan memasarkan sebuah grup musik. Yang harus kalian inget adalah Recording Company punya tujuan profit, mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Salah gak? ya enggaklah, namanya juga orang usaha, mereka punya skill jasa dalam sebuah pembuatan produk dan juga network buat jalur pemasaran. 
Recording Company ini punya LABEL atau istilahnya mah UDAH PUNYA NAMA YANG TERDAFTAR DI DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN UDAH DIKENAL PUNYA REPUTASI YANG BAIK DALAM DUNIA PEMASARAN ARTIS REKAMAN. Reputasi yang baik disini maksudnya mereka punya jaringan pemasaran yang luas. Makanya para musisi atau seniman musik lebih sering nyebut LABEL dari pada Recording Company. 

LABEL yang besar itu ya seperti yang biasa kita kenal disebut MAJOR LAZER, #eh gagal fokus lagI, MAJOR LABEL. Contoh contoh MAJOR LABEL itu kya SONY MUSIC INDONESIA, AQUARIUS MUSIKINDO, NAGASWARA, dll. Udah jelas sebagai perusahaan besar yang punya jaringan pemasaran yang luas, biaya produksi sebuah album di MAJOR LABEL itu besar. Karena biasanya mereka yang tanggung semua biaya rekaman dan biaya produksi meliputi bayar sewa spot di TV supaya band kalian bisa tampil di acara macam DAHSYAT untuk promosiin lagu kalian. Buat bayangan aja, Untuk merekam satu lagu di studio dengan standar audio yang baik (enak di talingo para penikmat musik) itu bisa menghabiskan dana minimal 10 juta rupiah. Hah? koq mahal banget? hahahaha... emang segitu biayanya kalo mau dapetin hasil yang baik. Pernah beli software windows yang ori gak? mahal kan? software rekaman yang ori itu muahalnya minta ampun. Belum lagi Mixer dan perintilan macam microphone khusus rekaman itu ngga kya yang biasa dijual di toko online yang harganya 1,5 jutaan. BIG NO! Kalo kalian mau punya hasil rekaman yg ciamik itu minimal kalian punya Microphone yang harganya 10 jutaan ke atas. Makanya biaya sewa studio yang bagus buat rekaman itu mahal. MAKANYA JANGAN PIKIR JADI ARTIS YANG KYA LO LIAT DI TV ITU BIAYANYA MURAH DUL!!!. WKWKWKKWKW.Itulah sebabnya MAJOR LABEL itu jadi ibaratnya tipe cewek yang "pemilih"banget nyari cowok. Karena mikirin masa depan nih calon artis punya potensi yang bikin profit bagus buat mereka apa ngga. Buat apa keluar duit sampe 500 juta kalo profitnya cuma 10-20 juta? Minimal harus untuk 2 kali lipatnyalah, kan musti gaji karyawannya juga oncoom!!

Wait, tapi sebenrnya ada jalan lain buat kalian yang mau jadi artis, Karena selain MAJOR LABEL, ada lagi yang disebut Independent Label atau pendeknya INDIE LABEL. Secara garis besar INDIE LABEL itu adalah perusahaan rekaman kecil yang artinya budget produksinya disesuaikan dengan kemampuan. Ucet kyanya bahasa gw kealusan yak..hehehe.. nah, buat kalian yang kurang suka musik keras macam METAL, GRINDCORE, atau semacamnya yang isinya cuma teriak-teriak marah marah, seharusnya kalian berterima kasih sama mereka. Kenapa? Karena awalnya merekalah yang bikin jalur Independent bisa hidup seperti sekarang. Makanya dulu kita sering nyebut mereka band underground, penyebutan istilah itu sebenarnya bukan untuk musiknya tapi justru karena mereka berhasil untuk tetap berkarya dan hidup sebagai musisi walau tanpa masuk TV atau lebih jelasnya ngga lewat jalur MAJOR LABEL, makanya dibilang band underground, kya hidup dibawah tanah, bagi kita yang ada diatas tanah, ngga pernah liat mereka exist, tapi sebenarnya ada.


Gimana cara band underground ini hidup, bertahan, bahkan punya basis masa yang luar biasa? yaaa lewat jalur independent. Mereka produksi sendiri albumnya, jualan model door-to-door, bikin basis nongkrong yang asik buat komunitas musik mereka. Sistem ini nyatanya berhasil dan akhirnya ditiru sama genre musik yang lain. Cuma kalian gak perlu khawatir, cara INDIE LABEL jaman sekarang udah ngga kya dulu yang masih underground bgt. Gile lo ndro! jaman udh edan, ada YouTube, lo bisa promosiin sendiri band lo secara gratis disana. Dan banyak social media macam Facebook, Twitter, atau Instagram yang bisa kalian pake buat jualan band kalian secara independent.

Nah, sekarang udah kebayang lah ya sedikit soal Recording Company. Nanti kapan kapan kita bahas soal kiat kiat gimana caranya supaya bisa bikin album melalui proses INDIE LABEL. Sampe sini dulu deh, gw mau ngopi dulu. Kalo ada yang mau nanya silakan masuk di kolam renang, eh kolom komentar maksudnya. Ciaoooo....

Jumat, 12 Agustus 2016

PENDIDIKAN MUSIK USIA DINI

Idiw artikel serius nih.
Untuk bisa memahami artikel tentang musik bagi bocah, Gw mau menjelaskan persepsi atau sudut pandang gw tentang musik dulu. Menurut gw berbicara tentang musik itu ngga bisa dibatasi oleh hal hal yang sifatnya konkret, Karena walau penjabaran dan tesis tesis tentang asal muasal musik dan suara (frenkuensi dan teman temannya) udah banyak banget tapi belum banyak yang mencapai konsep pendidikan musik yang maksimal bagi anak anak. Karena yang selama ini gw liat ya cuma sebatas musik sebagai accompaniment atau sebagai media untuk mensupport belajar anak anak atauuuuuu pelajaran musik usia dini yang membantu menstimulasi tumbuh kembang anak melalui aktifitas yang bersifat musikal. Bahkan untuk hal kedua yang gw bilang tadi aja masih segelintir sekolah yang bisa memfasilitasi. Mssih sedikitnya sekolah yang support soal ini disebabkan oleh dua hal 
    1. Developmentnya memang masih sedikit. Mayoritas parent dan sekolah masih belum mau keluar dari mindset "belajar musik itu ya nyanyi, main alat musik". Nah hal ini yang gw bilang tadi di awal bahwa konsep musikal buat anak anak itu ngga bisa dibatasi oleh hal hal yang sifatnya konkret seperti alat  musik, nyanyi, notasi, jadi seakan-akan aktifitas musik yang ngga ada nyanyi dan main alat musik itu ngga bs disebut belajar musik. Inilah konsep yang tertanam di benak kita selama ini yang menurut gw justru malah bikin anak kita ngga bisa dapet pendidikan musik yang maksimal atau lebih parahnya lagi melewatkan moment golden agenya anak untuk bisa tumbuh berkembang dengan memasukan unsur informasi yang variatif ke dalam otaknya, salah satunya, musik.
    2. Pendidikan guru musik, atau kampus jurusan musik di Indonesia setau gw juga ngga mambahas mendalam tentang hal ini. Yang dipelajarin secara mendalam hanya hal hal yang seperti tadi gw bilang, bersifat konkret. Kalo ada diantara kalian yg baca artikel ini anak jurusan musik dan mau diskusi di kolom bawah monggo ya dipersilahkan.

Dua kesimpulan yang gw bikin diatas itu karena pada akhirnya gw ngeliat temen temen guru musik yang gw kenal kesulitan ketika dihadapkan dengan konsep pendidikan musik yg ngga belajar alat musik. Ngerti gak? Bingung ya? Nanti kita lanjutin di artikel berikutnya ya, ane laafaaarrr mau makan dulu.

MAJOR LAZER : WAJAH BARU STOK LAMA

WAHAI PARA PECANDU MUSIK YANG BUDIMAN. Kali ini gw mau bahas soal grup musik yang kemarin sempet gw singgung di artikel sebelumnya bareng Justin Bieber, MAJOR LAZER (ML).

MAJOR LAZER (ML) ini sebenernya nama karakter di MORTAL KOMBAT X yang kemudian dijadiin nama grup musik yang berasal dari negeri Om Sam. Sam siapa sih sebenernya? Sam Bimbo? atau Sam Ratulangi? Cari tau sendiri deh sanaaaa...

Grup ini didiriin sama Diplo. Kalo lo udh biasa denger lagu dugem, doi ini sebenernya udh populer sejak beberapa tahun yang lalu terutama sejak dia jadi produsernya M.I.A bahkan malah dipacarin tuh cewek. Hmmm... nyolong start nih orang. Susah bahas ML kalo gak bahas karirnya Diplo, soalnya selain ML dia juga punya project seseruan bareng Skrillex yang di kasih nama Jack Ü.

Suksesnya single Cold Water nembus dan bahkan jadi jawara chart musik di UK yang akhirnya bikin gw kepancing (Bah udah kayak ikan aja gw pake acara dipancing segala) bahas mereka. Single duet bareng Justin Bieber ini lagunya pumpin banget sih emang. Sejak awal denger intro vocal Justin bareng petikan gitar elektrik gw udh ngerasa "damn this is cool" Ditambah beat Reggaetown yg emg selalu mancing perut ini goyang goyang, #eh amit amit deh, mending liat perut belly dancer aja dari pada perut gw sih wkwkwkwkwk.

Lo mungkin wondering. Notice ya bukan Wonder Woman Gal Gadot tapi wondering kenapa si Diplo malah bikin project ML bareng dua temennya ini. Jadi sebagai seorang musisi kadang dalam hati ini emang banyak maunya. Nah kadang "yang namanya maunya" itu ngga sejalan dengan konsep musik awal. Inilah yang terjadi sama Diplo, dia ini punya passion yang kuat sama musik Reggaetown yang merupakan musik kawin silang, emang doggie doang yang bisa di kawin silang, musik juga bisa tauuu.. Grup ini pada akhirnya dibuat sebagai media buat Diplo bikin musik yang agak lain dari karakter dia yg sebelumnya udah di kenal orang. Jadi, dengan bikin ML ini, dia gak akan bikin fansnya bingung kenapa koq musiknya berubah. Dengan bikin project ML ini juga selain bisa tetap maintain basis fans yang udah fanatik selama ini, dia juga menggapai fans fans baru yang ada di jalur Reggaetown. Jadi, passion musik bisa tercapai tanpa ganggu jalur karir yang sebelumnya udah susah susah dia bikin.

Udah dulu yah, kyanya itu aja, ntr kalo panjang panjang artikelnya kan kasian sama media musik yg wartawannya dibayar buat nulis artikel tapi ngga bisa bikin analisis sebagus gw... wkwkkwkwkwk
Sampe ketemu di warung nasi uduk yang jual risoles pagi pagi. Laper dul